Jelaskan gambaran atau penjelasan dari al-qasimi ?
B. Arab
asyifarisma9f
Pertanyaan
Jelaskan gambaran atau penjelasan dari al-qasimi ?
1 Jawaban
-
1. Jawaban arie112
Kitab Mahaasin at-Ta’wiil Karya al-Qasimi
A. Pendahuluan
Di dunia Islam, kitab yang paling banyak memproduksi makna adalah kitab Al-Qur’an. Dari kitab induk Al-Qur’an ini telah lahir beribu kitab tafsir yang memenuhi khazanah intelektual Dunia Islam. Peristiwa ini merupakan hal yang sangat wajar. Mengingat, bahwa Al-Qur’an adalah sebuah kitab suci yang bisu. Adalah tugas kita sebagai muslim untuk menyuarakannya. Hal ini jauh-jauh hari telah diisyaratkan oleh Imam Ali bin Abi Talib. Beliau mengatakan bahwa Al-Qur’an di antara dua sampulnya tak bisa bersuara. Sang juru bicara itulah yang menyuarakannya.[1]
Dari sinilah tradisi penafsiran terhadap Al-Qur’an mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bukan hanya di dunia Islam dan dilakukan oleh muslim saja, bahkan di kalangan orientalis pun muncul beberapa ilmuwan yang mencoba mengelaborasi kandungan makna Al-Qur’an.[2]
Pada praktik selanjutnya, penafsiran terhadap Al-Qur’an tidak bisa dilepaskan dari heterogenitas. Hal ini bukan hanya disebabkan oleh faktor-faktor internal (al-‘awaamil ad-daakhiliyyah) saja, seperti kondisi objektif teks Al-Qur’an itu sendiri yang memungkinkan untuk dibaca secara beragam, tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor eksternal (al-‘awaamil al-khaarijiyyah), seperti kondisi subjektif mufasir sendiri, dan yang terpenting, adalah faktor politik dan ideologis yang melingkupi kemunculan sebuah tafsir.[3] Bahkan, Michael Foucault menegaskan bahwa sebuah perkembangan ilmu pengetahuan, mazhab, atau pemikiran, apapun namanya (termasuk tafsir di dalamnya), tidak bisa dilepaskan dari relasi kekuasaan.[4]
Salah satu corak tafsir yang mewarnai pergulatan sejarah penafsiran Al-Qur’an adalah tafsir dengan tendensi ilmiah. J.J.G. Jansen menyebut kategori ini dengan nama tafsiir ‘ilmii.[5] Asumsi dasar tafsir ilmiah ini adalah keyakinan di kalangan cendekiawan muslim bahwa Al-Qur’an telah mengantisipasi ilmu-ilmu pengetahuan modern. Tafsir dengan corak yang satu ini mencoba memindahkan semua bidang pengetahuan kemanusiaan yang memungkinkan ke dalam penafsiran Al-Qur’an.[6] Adapun sarjana pertama yang menggambarkan perhatian pada keberadaan tafsir ilmiah adalah Amin al-Khuli.[7]
Salah satu kitab tafsir yang dipengaruhi corak penafsiran ilmiah adalah tafsir Mahaasin at-Ta’wiil karya Muhammad Jamal ad-Din al-Qasimi. Dalam kitab tafsirnya ini, beliau mengetengahkan sub pokok bahasan yang berusaha menjelaskan secara mendetail masalah-masalah ilmu astronomi yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Tulisan ini akan membahas tafsir Mahaasin at-Ta’wiil karya Muhammad Jamal ad-Din al-Qasimi. Pembahasan akan disusun secara deskriptif, mencakup riwayat hidup al-Qasimi serta gambaran tentang kitab tafsir yang ditulisnya, dari segi sejarah penulisan, metode penafsiran, sistematika, sumber, karakteristik, dan beberapa contoh penafsiran.
Walaupun kajian dalam tulisan ini tidak lengkap dan kurang mendalam, tetapi paling tidak, tulisan ini bisa menjadi pemantik untuk melakukan kajian yang lebih mendalam dan lebih serius terhadap kitab tafsir buah karya al-Qasimi ini. Sehingga kajian selanjutnya terhadap kitab tafsir ini bisa menghasilkan sesuatu yang baru bagi khazanah intelektual.
B. Setting Historis-Biografis al-Qasimi
1. Latar Belakang Sosial dan Aktivitas Intelektual
Nama lengkap beliau adalah Jamal ad-Din bin asy-Syaikh Muhammad Sa’id ad-Dimasyqi bin asy-Syaikh Muhammad Qasim al-Hallaq asy-Syafi’i al-Atsari.[8] Ada juga yang menyebutnya dengan Jamal ad-Din bin Muhammad Sa’id bin Qasim al-Hallaq al-Qasimi.[9] Beliau hidup dalam kurun waktu antara tahun 1283-1332 H atau 1866-1914 M, yaitu selama 49 tahun.[10] Al-Qasimi dilahirkan dan wafat di Damaskus.[11]
Beliau tumbuh di tengah keluarga yang dikenal takwa dan berilmu. Ayah al-Qasimi adalah seorang ahli fikih dan juga seorang sastrawan bernama Abu ‘Abdillah Muhammad Sa’id Abi al-Khair.[12] Ayahnya mewarisi perpustakaan yang berisi banyak literatur keilmuan dari kakeknya. Dan, ayahnyalah yang mewariskan dan mengalirkan berbagai